Keong Racun
tiba-tiba menyelip, lalu
menggelegar di jagat
hiburan tanah air. Lagu
yang syarat dengan
sindiran dan syair nakal
ini jadi pembicaraan
orang ramai di dunia
maya. Sejumlah stasiun
radio berulang kali
memutar lagu itu.
Keong Racun bahkan
sempat menempati posisi
nomor satu trending
topic di Twitter. Lagu
yang meluncur dari
Bandung itu bergantian
menempati posisi puncak
dengan Tony Hayward,
yang mengundurkan diri
dari perusahaan minyak
raksasa British
Petroleoum.
Jika Tony Hayward turun
dari posisi puncak
meninggalkan
kemewahan dan gaji
selangit, Keong Racun
melaju di jalur
berlawanan. Lagu ini
mendaki ke puncak dari
ruang tamu sebuah
rumah kecil di gang
sempit Bojongloa,
Bandung, Jawa Barat.
Lagu yang dinyanyikan
secara lipsync oleh dua
remaja wanita ini, Shinta
dan Jojo, diciptakan oleh
Subur Tahroni. Di
Bandung, Subur dikenal
sebagai pencipta lagu
yang produktif. Berusia
49 tahun, ia tinggal di
sebuah rumah sempit
berukuran 5 x 6 meter.
Rumah sederhana itu
bersesakan dengan
rumah-rumah kecil lain di
Gang Siti Mariah,
Kelurahan Jamika,
Kecamatan Bojongloa
Kaler, Kota Bandung.
Bersama istrinya dan
keempat anaknya, Subur
sudah lama tinggal di situ.
Tinggal di kawasan yang
padat, di tengah banyak
orang yang susah, justru
membuat daya cipta
Subur Tahroni selalu
menyala. Dia merekam
begitu banyak ironi
kehidupan. Salah satu
lagunya yang tenar di
Bandung adalah "Pacar
Lima Langkah."
Lagu itu diinsipirasi oleh
kehidupan asmara di
gang sempit itu. Pacaran
dengan tetangga, begitu
lirik lagu Subur, sungguh
beruntung. Hemat dalam
segala hal. Coba saja
simak syairnya.
Pacarku memang dekat
Lima langkah dari rumah
Tak perlu kirim surat
SMS juga gak usah
Kalo rindu bertemu
Tinggal ngomong depan
pintu
Tangan tinggal melambai
Sambil bilang helo sayang..
Lagu Keong Racun juga
diinspirasi dari kehidupan
orang-orang di sekitar
Subur. Anak Subur
bernama Bayu Eka
Prasetya mengisahkan
lagu itu digubah sang
ayah pada tahun 2008,
diilhami oleh kawannya
yang seorang playboy
tulen alias doyan gonta-
ganti pacar.
"Saya tanya ke Bapak
soal lagu ini, kata Bapak
lagu ini cerita tentang
temannya yang suka
main cewek, playboy,"
kata Bayu kepada
VIVAnews.com. Dia
menambahkan, ayahnya
makin dikenal
masyarakat sejak lagu
Keong Racun
berkumandang di mana-
mana.
Saat VIVAnews.com
bertandang ke rumah itu,
Kamis, 29 Juli 2010, Subur
sedang tidak di rumah.
Sudah dua hari dia tidak
pulang. Menurut Bayu,
ayahnya hanya bilang
ingin menenangkan diri
dahulu ke luar kota.
"Mungkin sedang mencari
inspirasi," ungkapnya.
Bayu beserta ibunya Yeti
Wartini (49) mengaku
senang lagu ciptaan
Subur bisa terkenal di
seluruh negeri setelah
dinyanyikan secara
lipsync oleh Shinta dan
Jojo. Menurut Bayu,
ayahnya yang seniman
tidak
mempermasalahkan
lagunya dinyanyikan oleh
orang lain.
Selain Keong Racun, Buy
Akur--begitu Subur biasa
disapa--telah
menciptakan ratusan
lagu dari berbagai genre,
seperti rock, pop, dan
dangdut.
Bayu mengisahkan suatu
hari Lisa, penyanyi yang
pertama kali
mendendangkan lagu
Keong Racun, pernah
datang ke rumahnya
bersama Charlie - ST12.
Mereka berniat membeli
hak cipta lagu itu.
Bayu tak tahu berapa
lagu-lagu ciptaan Buy
selama ini dihargai.
"Sudah profesi Bapak
untuk menciptakan lagu,
saya tidak tahu harga
satu lagu berapa," kata
Bayu.
Inilah syair Keong Racun
yang sedang meledak di
blantika musik nasional
itu:
Dasar kau keong racun
Baru kenal eh ngajak
tidur
Ngomong nggak sopan
santun
Kau anggap aku ayam
kampung
Kau rayu diriku
Kau goda diriku
Kau colek diriku
Eh, ku takut sekali
Tanpa basa basi kau
ngajak happy happy
Eh, kau tak tahu malu
Tanpa basa basi kau
ngajak happy happy
Mulut kumat kemot
Matanya melotot
Lihat body semok
Pikiranmu jorok
Mentang-mentang kau
kaya
Aku dianggap jablay
Dasar koboy kucai
Ngajak check-in dan
santai
Sorry sorry sorry, Jack
Jangan remehkan aku
Sorry sorry sorry, Bang
Ku bukan cewek
murahan